DUTA BESAR JERMAN KUNJUNGI TIDORE (orang eropa menganggap Tidore & Ternate laksana surga)

Tulisan ini gak bermaksud membanggaakan daerahku sendiri, tapi itu adalah fakta yang kusaksikan sendiri kemarin pada acara kunjungan Dubes Jerman untuk Indonesia, Paul Von Mathzan yang berkunjung ke Tidore kemaren sore (Senin, 30 Maret 09).
Dalam pidatonya pada acara tatap muka dengan pejabat Pemkot Tidore dan Sultan Tidore, beliau mengatakan begini, “ in Europe if people herd about ternate and tidore they just feel about paradise (jika mendengar nama Ternate dan Tidore orang Eropa menganggap dua tempat itu laksana surga),”

Mister Paul, lantas mengisahkan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang agak terbata-bata alias dieja-eja,” Mengapa sampai zaya datcang ke cidore, karena zaya dahulu pernah bersekolah di Belanda dan saya sudah banyak belajar tentang cernate en cidore, tutur misterr Paul yg berlogat persis kaya Cinta Laura.

Usai pertemuan, sang Dubes mengunjungi Museum Kesultanan Tidore, disana beliau sempat tercengang melihat Mahkota Sultan Tidore yang rambutnya selalu bertumbuh dan selalu dilakukan ritual potong rambut pada hari-hari tertentu.

Ketika melihat Alquran 30 Zus tulisan tangan di salah satu sudut ruangan museum, dia tampak serius memperhatikannya. Tanpa diduga, beliau secara fasih membaca Surat Alfatihah yang terbuka pada Alquran tsb. Sultan Tidore Jafarsyah serta jajaran PemKot Tidore pun dibuat terkesima mendengar kemampuan baca Alfatihah dari mister Paul yang sesuai hukum membaca Alquran. Dalam hati ku berpikir, nih orang pernah belajar ngaji dimana ya??. Kok pinter banget ngajinya.

Setelah kurang lebih 25 menit mengitari ruangan museum, Sang Dubes beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Pelabuhan Rum untuk menyeberang ke pulau Ternate, selanjutnya balik ke Jakarta. Lambaiaan tanganpun mengiringi kepergian sang mister, smoga perjalanannya menyenangkan dan kembali ke Jakarta dalam keadaan sehat walafiat. Dada..mister....!! ci u .....(aws).